Mulyani Berhasil Pangkas Anggaran Pengeluaran Hingga Rp 133,3 Triliun
Menteri Keuangan, Sri Mulyani bersikap tegas untuk memangkas anggaran negara hingga Rp 133,3 triliun. Keputusan ini pun menjadi salah satu indikasi bahwa Presiden Jokowi tidak mempunyai kemampuan untuk mengelola keuangan negara.
Pendapat itu disampaikan pengamat politik Muhammad Huda kepada intelijen. ” Jokowi itu yang penting terlihat besar dan ternama tanpa perhitungan yang cermat. Masuknya Sri Mulyani yang memangkas anggaran negara yang mencapai ratusan triliun ini dengan jelas telah menunjukkan sikap Jokowi yang ternyata salah dalam mengelola keuangan negara. Hal ini pun membuat publik bisa menilai ini adalah sebuah ‘kebodohan’ Jokowi,” tegas Huda.
Kata Huda, pernyataan Sri Mulyani bahwa kondisi ekonomi belakang ini dalam keadaan yang tidak baik menunjukkan Presiden Jokowi tidak paham masalah ekonomi yang di hadapi dalam memimpin negara. “Selama ini Jokowi hanya ingin pencitraan di media dan selalu ingin tampil di depan umum, tetapi tidak tahu masalah ekonomi yang di hadapi,” tegas Huda.
Huda menegaskan, susunan anggaran negara maupun berbagai proyek infrastruktur ambisius ala Jokowi bisa gagal karena tanpa melihat pengeluaran keuangan negara. “Jokowi hanya mau kerja, kerja, kerja, tetapi tanpa melihat fakta keuangannya. Jokowi itu kerja tidak cerdas,” papar Huda.
Menurut Huda, target penerimaan pajak yang dicanangkan Presiden Jokowi sangat tidak rasional. “Walaupun digenjot, jika kondisi ekonomi melemah, penerimaan pajak pun berkurang. Ini yang tidak dipikirkan Jokowi sampai saat ini,” pungkas Huda.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengevaluasi APBN Perubahan 2016. Meski baru menjabat sebagai Menkeu sejak Rabu (27/07), Sri sudah memutuskan merombak postur APBNP 2016 dengan memangkas belanja hingga Rp 133,3 triliun.
Keputusan Sri melakukan penyesuaian APBNP 2016 telah disampaikan dan disepakati dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden (03/08).
 |
| Jokowi & Mulyani |
Kata Huda, pernyataan Sri Mulyani bahwa kondisi ekonomi belakang ini dalam keadaan yang tidak baik menunjukkan Presiden Jokowi tidak paham masalah ekonomi yang di hadapi dalam memimpin negara. “Selama ini Jokowi hanya ingin pencitraan di media dan selalu ingin tampil di depan umum, tetapi tidak tahu masalah ekonomi yang di hadapi,” tegas Huda.
Huda menegaskan, susunan anggaran negara maupun berbagai proyek infrastruktur ambisius ala Jokowi bisa gagal karena tanpa melihat pengeluaran keuangan negara. “Jokowi hanya mau kerja, kerja, kerja, tetapi tanpa melihat fakta keuangannya. Jokowi itu kerja tidak cerdas,” papar Huda.
Menurut Huda, target penerimaan pajak yang dicanangkan Presiden Jokowi sangat tidak rasional. “Walaupun digenjot, jika kondisi ekonomi melemah, penerimaan pajak pun berkurang. Ini yang tidak dipikirkan Jokowi sampai saat ini,” pungkas Huda.
 |
| Sri Mulyani |
Keputusan Sri melakukan penyesuaian APBNP 2016 telah disampaikan dan disepakati dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden (03/08).
Mulyani Berhasil Pangkas Anggaran Pengeluaran Hingga Rp 133,3 Triliun
Reviewed by ayu semok
on
12:55
Rating:
Reviewed by ayu semok
on
12:55
Rating:
No comments:
Note: only a member of this blog may post a comment.