Image and video hosting by TinyPic

Duterte Tengah Membasmi Jaringan Narkotika di Filipina

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengakui terjadi sejumlah kesalahan dalam penangkapkan terhadap sejumlah bandar atau pemakai narkoba. Dalam penangkapan tersebut, terjadi banyak korban yang di akibatkan baku tembak polisi dengan para bandar dan pemakai.

Rodrigo Duterte
Namun, Duterte menolak untuk menghentikan perintah tembak di tempat terhadap sejumlah pengedar ataupun pengguna yang selama sebulan terakhir sudah menewaskan 400 orang tersangka pengedar narkotika di Filipina. Bahkan Rodrigo Duterte tak cuma meminta aparat penegak hukum untuk membasmi para gembong narkoba, tapi juga warga sipil yang miliki senjata. Duterte meminta warganya untuk tak segan menembak dan membunuh para pengedar narkoba, yang tak mau ditahan dan malah melawan.

Jangan ragu melakukan sebuah tindakan dan Bebaskan diri anda untuk menghubungi kami, menghubungi polisi, atau lakukan sendiri jika anda memiliki senjata, anda akan saya dukung,” ucap Duterte.

“Kalian boleh membunuhnya,” kata dia. “Tembak para penjahat dan gembong narkoba mereka semua dan anda akan mendapat medali kehormatan dari saya,” tegasnya.

Dalam pidatonya di Davao, Kamis (4/8/2016) malam, Duterte mengatakan, sebagian besar tersangka pengedar dan pengguna narkoba tewas dalam baku tembak dengan polisi di sejumlah daerah. Polisi akan terus membasmi jaringan Narkotika di Filipina hingga tuntas.

Meski demikian, Duterte tak menampik beberapa orang di antara mereka tewas karena pembunuhan ilegal yang dilakukan para penegak hukum. Terkait dugaan ini, Duterte menjanjikan akan melakukan penyelidikan.

Pada Jumat (5/8/2016), kepada para jurnalis, Duterte kembali menegaskan kebijakan tembak di tempat berlaku untuk para pengedar dari semua kalangan termasuk para politisi.


Barang Bukti
"Saya akan benar-benar membunuh mereka. Lihatlah apa yang kalian lakukan terhadap Filipina dan kalian ingin saya memaafkan kalian?" kata Duterte setelah membesuk seorang polisi di Davao yang ditembak tersangka pengedar narkoba.

"Perintah saya adalah tembak di tempat untuk membunuh kalian. Saya tak peduli soal Hak Asasi Manusia (HAM) dan kalian sebaiknya percaya itu," lanjut Duterte.

Kebijakan anti-kejahatan Duterte fokus pada janji kampanyenya untuk menyelesaikan masalah peredaran obat terlarang dalam jangka waktu enam bulan. Tak di sangka, baru sebulan menjabat sebagai presiden di Filipina sudah 400 tersangka pengedar dan pengguna narkoba tewas di tembak, sebagian besar karena baku tembak dengan polisi. Sementara lebih dari 4.400 tersangka ditahan.

Situasi ini ternyata membuat cukup membuat para pengedar dan pengguna narkoba merasa takut, sehingga sekitar 500.000 orang memilih menyerahkan diri kepada polisi. Di antara mereka yang menyerah karena takut ditembak mati adalah tiga orang wali kota dan seorang mantan wali kota yang berasal dari provinsi Maguindanao, wilayah selatan Filipina.

Dan Duterte mengatakan, dia tengah mempertimbangkan pendirian pusat rehabilitasi di sejumlah kamp-kamp militer negeri itu untuk menampung para pengguna narkoba yang menyerahkan diri. Duterte juga berharap bahwa para pengedar dan pengguna bisa berubah menjadi orang yang lebih baik di penampungan rehabilitasi.
Duterte Tengah Membasmi Jaringan Narkotika di Filipina Duterte Tengah Membasmi Jaringan Narkotika di Filipina Reviewed by ayu semok on 10:20 Rating: 5

No comments:

Note: only a member of this blog may post a comment.

Image and video hosting by TinyPic Image and video hosting by TinyPic
Powered by Blogger.