Image and video hosting by TinyPic

Kisah Mistis Menikah Dengan Kuntilanak di Stabat

Kisah mistis yang terjadi di Kota Stabat, Sumatera Utara ini menimpa seorang Bentor (Becak Bermotor) pada bulan Mei lalu yang terlihat sepi. Sepanjang jalan, kendaraan roda dua dan roda empat yang biasanya banyak para pengguna jalan melintasi di tengah kota itu, namun malam itu tidak kelihatan orang yang melintas di sana. Sejak senja hingga larut malam, gerimis memang turun membasahi jalan raya. Mungkin karena itu, warga lebih memilih untuk tetap berada di dalam rumah.


Malam itu, menurut penanggalan Jawa, adalah malam jumat Kliwon, Malam yang di yakini cukup angker, karena sering terjadi peristiwa mistis. Namun di jaman sekarang malam keramat itu sudah tidak dianggap lagi angker. Lihat saja, para bentor tetap saja mencari penumpang tanpa memperdulikan keangkeran malam jumat Kliwon. ADU Q

Salah satu penarik bentor yang bernama Karto, meskipun malam jumat Kliwon, dan hujan gerimis tidak berhenti, dia terus mencari penumpang. Malam sudah menunjukkan pukul 23:15 WIB, di kota Stabat yang biasanya ramai menjadi sunyi seperti kota mati. Namun Karto tetap setia menanti calon penumpang bentornya. Sebuah bus jurusan Banda Aceh-Medan berhenti. Seorang penumpang yang memakai baju kuning turun dari atas bus, sambil menenteng payung di tangannya. Wanita itu berdiri di pinggir jalan menanti kendaraan umum yang lewat, lalu dia melambaikan tangannya ke arah Karto.

Melihat lambaian tangan wanita itu, Karto pun bergegas menyalakan Bentornya, dan segera menghampiri calon penumpang itu. Dalam hati Karto kegirangan. Sebab jarang sekali dia mendapatkan penumpang perempuan cantik seperti malam ini. CAPSA SUSUN

"Becak bang,,!!" ujar wanita itu dengan suara lembut.

Saat itu Karto tidak sempat menyahut, sebab mulutnya seperti terkunci melihat betapa cantiknya perempuan yang akan menjadi calon penumpangnya. Wanita itupun naik ke atas bentor, darah Karto pun tersirap ke ubun-ubun, sebab secara tak sengaja rok pendek yang di pakai wanita itu tersingkap, sehingga terlihat pahanya yang putih mulus. Melihat pemandangan itu, membuat Karto berulang kali menelan air liurnya.

"Kemana tujuannya, dik,,,?" tanya Karto sambil menahan gejolak dalam dada.

"Ke desa Ulat Berayun,,,, !!" jawab si wanita.

Karto segera tancap gas menuju alamat yang di sebutkan. Tapi anehnya, baru sekitar 15 menit Karto memacu bentornya, tiba-tiba dia merasa di tempat yang sangat asing baginya. Ya, Karto seperti memasuki kota metropolitan yang sangat megah. Kendaraan mewah melintasi jalan tersebut dan perempuan-perempuan cantik keluar masuk Plaza. Seingat Karto tidak ada Plaza-Plaza yang mewah seperti itu di sekitar sana, bahkan mobil-mobil yang melintasi wilayah sana sangat asing dimatanya.

"Rumahnya masih jauh, dik,,,?" tanya Karto, sambil terus memikirkan keganjilan yang sedang di hadapinya.

"Diujung jalan sana, bang,,,,!" jawab wanita itu dengan suara lembut dan manja.

"Berhenti, bang,,,,!" cetusnya lagi.

Karto pun menghentikan bentornya di depan sebuah rumah megah bagaikan sebuah istana. Halamannya luas di tumbuhi rumput hijau dan bunga aneka warna. Bagian teras rumah itu di hiasi lampu kristal yang sangat mewah.

"Singgah ya bang, nanti aku bikinin bandrek susu,,,!" ajak wanita itu ramah.

Karto pun tidak dapat menolak ajakan itu, sebab wanita itu sudah bergelayut di pundaknya. Kebetulan udara saat ini sangat dingin, minum bandrek susu pasti dapat menghangatkan badan. Di samping itu, jarang sekali dia mendapatkan tawaran sebaik ini dari seorang penumpang. Apalagi dari gadis yang cantiknya selangit. Begitulah bisik Karto dalam batinnya.

Sementara Karto masih sibuk mengendalikan perasaannya, Wanita itu membuka pintu depan rumahnya. Karto pun di persilakan duduk di ruang tamu yang tertata rapi.


"Duduk sebentar ya, bang. Aku kedapur dulu menyiapkan minuman buat abang,,,!" kata si wanita.

Suaranya sangat lembut dan manja, Karto hanya bisa mengangguk, dia terus terkagum-kagum melihat perabotan dalam rumah yang serba mewah dan megah itu. " Pastilah gadis ini anak orang kaya, karena rumahnya saja bagaikan sebuah istana raja," bisik Karto dalam hati.

Pria beranak satu ini lebih kagum lagu, saat dia menatap perempuan pemilik rumah datang membawa dua gelas minuman, dan telah berganti setengah telanjang. Lekuk tubuhnya terlihat nyata di mata Karto, perempuan itu hanya tersenyum menggoda. Ketika menyuguhkan gelas berisi bandrek susu. Karto dapat melihat dengan leluasa dua bukit kembar tegak berdiri runcing di dadanya yang montok. Perempuan itu, lagi-lagi hanya tersenyum menggoda.

"Malam ini, abang menginap di rumahku saja ya? Aku takut sendirian di rumah bang!" rengeknya manja.

"Kedua orang tuamu kemana,,,?" tanya Karto agak gugup.

"Sudah meninggal dunia, bang, Ayah meninggal karena kecelakaan lalu lintas dan ibu meninggal karena bunuh diri" Cerita perempuan itu.

"OooO,,," Karto melogo.

Sampai akhirnya perempuan itu bersandar di pundaknya, kemudian jari jemarinya yang lembut menyusuri pusat-pusat birahi di tubuh Karto. Karto pun tidak kuasa untuk tidak membalas sentuhan itu. Bahkan Karto melakukannya lebih agresif, dan Syahwatnya pun menuju puncak.

"Bang, kita melakukannya di dalam kamar saja ya,,!" ajak perempuan sambil melepaskan dekapannya Karto hanya menurut saja.

"Gendong, bang,,,!" rengeknya perempuan itu sangat manja.

Karto menuruti saja keinginannya. Tubuh sintal padat dan berisi itu di bopongnya.

"Kamarnya dimana,,,,"tanya Karto.

"Nanti aku kasih tahu,,,!!!" Jawab perempuan itu.

Karto berjalan mengikuti perintah perempuan itu yang memintanya menuju ruangan di lantai dua. Ruangan di lantai dua ini lebih mewah lagi. Lalu menuju sebuah kamar, di sana ada tempat tidur yang terbuat dari kayu jati pilihan berukir burung rajawali yang sedang mengepakkan sayapnya. Cahaya kamar itu remang-remang, bau aroma wangi memenuhi seluruh ruangan yang di desain untuk pasangan pengantin baru. BANDAR Q

"Nama adik siapa,,?" tanya Karto penasaran. Begitu terpesonanya sampai dia lupa menanyakan nama perempuan cantik yang mengajaknya bercinta.

"Sri Kunti,,,,!"Jawab perempuan itu manja.

"Namaku Karto,,,,!"Sahut Karto, tanpa di minta mengenalkan dirinya.

Sempat terlintas dalam benak Karto, kalau nama perempuan ini aneh, tidak seperti nama kebanyakan perempuan. Tapi apa arti sebuah nama, bisiknya dalam hati. Karto sudah tidak tahan ingin segera melepaskan nafsu birahinya.

"Jangan buru-buru bang, sabar sebentar,,,,!"Pinta Sri Kunti.

"Aku sudah tidak tahan,,,,!!!"kata Karto.

"Tapi kita harus menikah dulu,,,,!"ujar Sri Kunti.

"Siapa yang akan menikahkan kita,,?"tanya Karto, sedikit heran.

"Itu orangnya,,,!"Sri Kunti menunjuk ruangan tengah rumahnya dari lantai dua.

Aneh, ruangan itu sudah ramai orang berkumpul. Bahkan mereka semua sudah memakai baju bagus, layaknya akan menghadiri resepsi pernikahan. Ketika Karto masih kebingungan, Sri Kunti langsung berjalan menggandeng tangan Karto. Bersamaan dengan itu, Karto melihat busana yang di pakai Sri Kunti telah berubah menjadi busana pengantin berwarna putih. Padahal sebelumnya, Sri Kunti hanya mengenakan baju transparan. "Ah, aneh sekali! mengapa bisa begitu cepat?" Keraguan ini sempat terlintas di pikiran Karto. Namun entah mengapa, dia kemudian tidak mempersoalkannya. Karto sendiri makin bertambah bingung, sebab dirinya juga telah memakai jas berwarna hitam dan memakai dasi. Padahal sebelumnya, dia hanya berpakaian lusuh dengan jeans belel kesayangannya.

Akhirnya, mereka berdua menghadap penghulu yang akan menikahkannya. Akad nikah yang karto laksanakan, tidak seperti pernikahan dengan istrinya yang setia menunggunya di rumah. Karto cukup hanya mengucapkan ikrar setia, setelah itu resmilah mereka sebagai pasangan suami istri.

Setelah resepsi pernikahan selesai, semua tamu yang datang sudah pulang. Kini tinggal mereka berdua di dalam rumah besar itu. Hujan gerimis berubah menjadi sangat deras. Udara dingin pun menusuk tulang, Karto membutuhkan kehangatan, Sri Kunti pun demikian sama membutuhkannya.

"Sekarang kita sudah resmi menjadi pasangan suami istri, silakan abang menikmati tubuhku"kata Sri Kunti. Sehelai demi sehelai kain pembalut tubuhnya pun dia buka, sehingga tampaklah pemandangan yang membuat seluruh tubuh dan terutama lutut Karto gemetar.

Pasangan yang barusan melangsungkan ikrar hidup berdua itu, sudah tidak sabar menikmati malam pertamanya. Karto menggendong tubuh Sri Kunti menuju kamar pengantin yang telah di persiapkan untuk mereka berdua.

Tubuh sintal itu di baringkan di atas kasur empuk. Permainan birahi segera mereka lakukan. Pasangan pengantin baru ini pun berpacu menuju puncak birahi. Tak ada lagi kata-kata yang terucap dari bibir keduanya, masing-masing berkonsentrasi menuju kenikmatan. Keduanya berlari sama-sama kencang dan sama-sama binal seperti kuda liar di Sumbawa. Desah nafas kenikmatan keduanya seirama dengan goyangan tubuh Sri Kunti.

Karto merasakan puncak kenikmatan yang tiara tara. Selama ini, setiap dia berhubungan badan dengan istrinya selalu terasa hambar seperti kurang garam. Demikian pula ketika dia melakukannya dengan PSK, Karto merasakan biasa-biasa saja. Tapi pada malam ini dia merasakan kenikmatan yang sungguh luar biasa. Biasanya, setelah dua kali Karto memuntahkan rudalnya, tubuh pasangannya lemas. Berbeda dengan Sri Kunti, meskipun permainan diatas ranjang sudah berlangsung selama hampir dua jam, stamina tubuhnya masih stabil. Berbeda dengan Karto, dia sudah tidak sanggup lagi melanjutkan permainan. Dia menyerah kalah dengan Sri Kunti.

"Ayo, lanjutkan lagi bang,,,!" pinta Sri Kunti, menantang.

"Aku sudah tidak sanggup lagi Sri,,,"jawab Karto menyerah.

"Biasanya abang tidak pernah menyerah,,,"kata Sri Kunti.

"Kaulah perempuan satu-satunya yang dapat mengalahkanku, Kau hebat Sri,,,"puji Karto.

Sri Kunti hanya tersenyum mendapatkan pujian dari Karto.

"Kapam kita ulangi lagi, bang,,,?"tanya Sri Kunti manja.

"Besok malam,,,,!"jawab Karto tegas.

"Abang tidak pulang,,,?"tanya Sri Kunti lagi.

"Untuk apa aku pulang, istriku di rumah tidak dapat memberikan kepuasan. Berhubungan intim dengannya sama dengan memeluk bantal guling tidak ada rasanya,,,!"Karto mengeluh tentang istrinya, yang usianya lima tahun lebih tua darinya.

"Malam sudah menjelang subuh, kita tidur ya bang,,,!"bisik Sri Kunti manja.

Keduanya segera memejamkan mata, karena tubuh mereka sudah sangat letih, sebentar saja mereka sudah terlelap tertidur pulas. Dan mereka melewatkan waktu yang sangat panjang dalam tidur itu. Menjelang senja, Karto baru terbangun dari tidurnya. Lampu di dalam rumah sudah menyala semuanya. Sementara itu, Sri Kunti baru saja selesai mandi keramas. Rambutnya yang panjang hingga sepinggul masih terlihat basah, tubuh Karto masih terasa lemas, seluruh sendi-sendi tulangnya terasa mau copot semua.

"Bang mandi dulu, aku sudah siapkan air hangat dan handuk dalam kamar mandi,"kata Sri Kunti.

Karto menuruti saja perintah Sri Kunti. Dia segera mandi di sebuah kamar mandi yang mewah. Dia pun seperti mendapatkan durian runtuh. Tinggal di rumah mewah, dengan istri yang cantiknya selangit. Selepas mandi, di meja makan Sri Kunti sudah menyiapkan hidangan santap malam. Mereka berdua pun menikmati makan malam.

Setelah selesai makan malam, Sri Kunti mengajak Karto ke taman yang ada di belakang rumah, mereka berdua bercengkrama, sambil bermain ayunan.

"Sri, permainannya kita lanjutkan di dalam rumah saja ya,,,!" ajak Karto yang sudah tidak sabar ingin segera melampiaskan nafsu birahinya. Sri Kunti pun mengangguk.

"Gendong, bang,,,,!"rengek Sri Kunti manja.

Permintaan Sri Kunti ini tidak dapat di tolaknya, Karto membawa Sri Kunti ke dalam kamar tidur, kain sprei sudah di ganti dengan yang baru. Tubuh Sri Kunti dia baringkan di atas kasur empu. Mereka segera berlari ke puncak birahi. Permainan malam kedua ini lebih hebat dan lebih gila lagi, mereka baru mengakhiri permainan ranjangnya menjelang subuh. Keduanya terkapar lemah tidak berdaya. mereka pun tertidur lelap.

Menjelang senja, lagi-lagi Karto baru terjaga dari tidurnya. Demikian yang terjadi seterusnya, setiap hari Karto hanya menjalani rutinitas seperti itu. Bercinta sampai larut malam, lalu tertidur pulas dan baru terbangun ketika hari telah senja. Karto sama sekali tidak pernah mengetahui kehidupan di siang hari. Semua aktivitas hidup di dunia lain tempat Sri Kunti tinggal sepertinya hanya berlangsung pada malam hari. Daerah tempat Karto kini tinggal sepertinya hanya muncul menjelang senja hingga subuh. Sedangkan siang hari daerah itu tidak pernah ada. AGEN POKER

Sudah lima hari Karto tidak pulang kerumah, informasi yang di terima istrinya menyebutkan bahwa malam jumat kemarin, suaminya mengantarkan perempuan cantik. Setelah mengantarkan perempuan itu, Karto tidak kunjung pulang ke rumah.

Istrinya sudah mencari Karto kemana-mana, tapi tidak juga di temukan. Karena takut terjadi pada diri suaminya, Istri Karto bahkan sudah melaporkan kasus kehilangan kepada pihak kepolisian.

Beragam prediksi muncul akibat hilangnya Karto, ada yang berpendapat, barangkali perempuan yang diantarkan Karto adalah sindikat perampokan. Namun istri Karto tidak yakin bahwa suaminya di rampok. Nalurinya mengatakan, suaminya yang mata keranjang itu tengah bersenang-senang dengan perempuan yang di antarkannya. Sebab beberapa tahun lalu, Karto pernah sampai tiga hari tidak pulang ke rumah setelah mengantarkan penumpang perempuan cantik. Ternyata Karto tinggal serumah dengan perempuan itu.

Teman-teman yang satu profesi dengan Karto, ada yang menyarankan agar minta bantuan dukun untuk mengetahui dimana Karto berada. Saran itu pun di turuti istrinya, dengan diantar adiknya, Istri Karto mendatangi rumah mbah Katijo, Dukun kampung yang sudah tidak di ragukan lagi kemampuannya.

"Suamimu sedang berbulan madu"kata mbah Katijo menjelaskan.

"Dengan siapa dia menikah, mbah,,,?"Sambil menahan geram. Dalam hati dia mengumpat habis-habisan suaminya. Padahal dulu Karto sudah bersumpah tidak akan selingkuh lagi, kini dia malah mengulangi perbuatannya.

"Dia menikah dengan perempuan di dunia lain,,," kata mbah Katijo.

"Siapa perempuan itu, mbah,,,?"tanya istri Karto penasaran.

"Dia bangsa kuntilanak,,," jelas mbah Katijo.

Mendengar mbah Katijo menyebutkan nama Kuntilanak, bulu romannya merinding.

"Apakah suamiku masih bisa pulang, mbah,,,?"tanyanya sambil menahan tangis.

"Bisa, tapi sabarlah, biasanya acara bulan madu bersama Kuntilanak berlangsung tidak lebih dari tujuh hari" kata mbah Katijo menjelaskan.

"Berarti dua hari lagi Karto baru pulang ke rumah,,,?"

Memang aneh, memasuki malam ketujuh Karto berpamitan pada Sri Kunti hendak pulang ke rumahnya. Entah bagaimana, tiba-tiba Karto merasakan kerinduan teramat berat dengan keluarganya. Pada istrinya juga pada anaknya yang masih berusia lima tahun.

"Sri, aku mau pulang ke rumah, nanti aku kemari lagi!"kata Karto berjanji.

"Bukankah abang sudah berjanji ingin hidup bersamaku" protes Sri Kunti mengingatkan.

"Tapi aku punya keluarga,,,"kata Karto.

Sri Kunti diam beberapa saat lamanya, lalu dengan tenang dia berkata,,,," Pulanglah bang, keluarga abang di rumah pasti menunggu abang pulang,,,"

Sri Kunti melepas kepergian Karto dengan linangan air mata, dia mengantarkannya hingga ke depan perkarangan rumah. Karto menyusuri jalan raya di dunia maya yang membingungkan itu. Aneh, ketika Karto tiba di simpang jalan, kota itu hilang secara misterius. Bentor yang di kemudikannya mendadak mati mesinnya, setelah di periksa ternyata bensinnya habis.

Malam sudah menunjukkan pukul dua dinihari, suasana di sekitar begitu sepi. Di sebelah kiri jalan, Karto melihat hamparan kuburan umum. Ratusan orang di kubur di sana, bulu kuduk Karto pun berdiri, badannya mendadak lemas. Perkampungan warga sekitar satu kilometer lagi, Karto tidak sanggup mendorong bentornya. Tubuhnya sangat lemah, akhirnya Karto memutuskan untuk tidur di dalam bentornya.

Pagi hari ketika dia terbangun dari tidur pulasnya, orang-orang di sekelilingnya. Dia mencoba untuk bangkit dari bentornya, tapi usahanya sia-sia. Tubuhnya sangat lemah, sehingga tidak dapat di gerakkan. Teman-teman satu profesinya yang kebetulan kenal dengannya, akhirnya mengantarkan Karto pulang kerumahnya. AGEN DOMINO

Penampilan Karto berubah dari biasanya, Karto yang biasanya ceria, kini berubah seperti orang bingung. Hari berikutnya, mbah Katijo datang menemui Karto. Semua yang di ceritakan dukun kampung ini di benarkan Karto. Istri Karto emosi mendengarnya dan api cemburunya tidak dapat di padamkan. Dia tidak sudi lagi menerima Karto, karena sudah bersetubuh dengan makhluk halus.

Akhirnya, istrinya pergi beserta anaknya kerumah orangtuanya. Tinggallah Karto seorang diri dalam keadaan lumpuh total. Kini dia hidup dari belas kasihan orang-orang yang dekat dengannya.
Kisah Mistis Menikah Dengan Kuntilanak di Stabat Kisah Mistis Menikah Dengan Kuntilanak di Stabat Reviewed by ayu semok on 16:06 Rating: 5

No comments:

Note: only a member of this blog may post a comment.

Image and video hosting by TinyPic Image and video hosting by TinyPic
Powered by Blogger.