Ahok Yakin Ada Penipuan Dalam Pembelian Lahan di Cengkareng
Gubernur DKI Basuki T Purnama atau Ahok mengakui ada penipuan dalam kasus beli lahan di Cengkareng dengan senilai Rp 668 miliar pada November 2015 lalu. Lahan yang ternyata milik Dinas Kelautan DKI itu, entah bagaimana pada 2014 sertifikatnya keluar atas nama perseorangan.
Sehingga Basuki T Purnama atau Ahok meminta uang Rp 668 miliar yang sudah dibayarkan Dinas Perumahan ke orang yang mengklaim pemilik tanah di Cengkareng, Jakarta Barat dikembalikan. Karena Lahan 4,6 hektar itu ternyata milik Dinas Kelautan DKI, berdasarkan girik.
Tanpa mengecek asal muasal riwayat tanah, Dinas Perumahan membeli lahan itu dari pihak perseorangan. Pembayaran Rp 668 miliar dilakukan dengan cek.
Padahal tanah itu disebut Ahok bukan milik pihak ketiga seorang ibu bernama Tuti warga Bandung, walau ada sertifikat. Tapi tanah itu resmi milik Pemprov DKI.
"Saya bilang enggak bisa, balikin. Saya suruh tim, lapor ke KPK," jelas Ahok di balai kota DKI, Jakarta, Selasa (28/6/2016).
Atas kejadian ini, Ahok pun menegaskan, bahwa dia sudah mencopot kepala bidang di Dinas Perumahan yang menangani pembelian lahan itu.
"Enggak ketahuan kita memang. Tanya sama Dinas. Baru Dinas keluarin surat, ada penipuan," imbuh Ahok di balai kota DKI, Jakarta, Selasa (28/6/2016).
"Makanya tanah ditipu juga. Saya juga heran, kenapa enggak diperiksa? Kan tanah itu bisa dilihat. Kita mana ngerti? Kan kalian yang beli," tambah dia.
Kejadian ini pun demikian membuat Ahok mencurigai ada permainan mafia dalam urusan jual beli tanah ini. "Ini kayak mafia saja. Makanya kita mesti selidikin, mesti bawa ke polisi. Kita udah koordinasi dengan Bareskrim," tegas dia.
Saat ini kasus pembelian lahan tengah dalam investigasi BPK untuk ditelusuri dalam waktu 50 hari. Tak hanya kepada BPK dan KPK, Ahok juga ikut menyertakan pihak kepolisian untuk menangani permasalahan ini.
"Sudah kita serahkan ke BPK. Kita juga sudah koordinasi dengan Bareskrim dan KPK," tutupnya.
pohonpoker.com AGEN DOMINO | AGEN POKER | BANDAR Q | CAPSA SUSUN| ADU Q
Sehingga Basuki T Purnama atau Ahok meminta uang Rp 668 miliar yang sudah dibayarkan Dinas Perumahan ke orang yang mengklaim pemilik tanah di Cengkareng, Jakarta Barat dikembalikan. Karena Lahan 4,6 hektar itu ternyata milik Dinas Kelautan DKI, berdasarkan girik.
Tanpa mengecek asal muasal riwayat tanah, Dinas Perumahan membeli lahan itu dari pihak perseorangan. Pembayaran Rp 668 miliar dilakukan dengan cek.
Padahal tanah itu disebut Ahok bukan milik pihak ketiga seorang ibu bernama Tuti warga Bandung, walau ada sertifikat. Tapi tanah itu resmi milik Pemprov DKI.
"Saya bilang enggak bisa, balikin. Saya suruh tim, lapor ke KPK," jelas Ahok di balai kota DKI, Jakarta, Selasa (28/6/2016).
Atas kejadian ini, Ahok pun menegaskan, bahwa dia sudah mencopot kepala bidang di Dinas Perumahan yang menangani pembelian lahan itu.
"Enggak ketahuan kita memang. Tanya sama Dinas. Baru Dinas keluarin surat, ada penipuan," imbuh Ahok di balai kota DKI, Jakarta, Selasa (28/6/2016).
"Makanya tanah ditipu juga. Saya juga heran, kenapa enggak diperiksa? Kan tanah itu bisa dilihat. Kita mana ngerti? Kan kalian yang beli," tambah dia.
Kejadian ini pun demikian membuat Ahok mencurigai ada permainan mafia dalam urusan jual beli tanah ini. "Ini kayak mafia saja. Makanya kita mesti selidikin, mesti bawa ke polisi. Kita udah koordinasi dengan Bareskrim," tegas dia.
Saat ini kasus pembelian lahan tengah dalam investigasi BPK untuk ditelusuri dalam waktu 50 hari. Tak hanya kepada BPK dan KPK, Ahok juga ikut menyertakan pihak kepolisian untuk menangani permasalahan ini.
"Sudah kita serahkan ke BPK. Kita juga sudah koordinasi dengan Bareskrim dan KPK," tutupnya.
pohonpoker.com AGEN DOMINO | AGEN POKER | BANDAR Q | CAPSA SUSUN| ADU Q
Ahok Yakin Ada Penipuan Dalam Pembelian Lahan di Cengkareng
Reviewed by ayu semok
on
13:12
Rating:
Reviewed by ayu semok
on
13:12
Rating:
No comments:
Note: only a member of this blog may post a comment.